Assalamu'alaikum wr. wb..Selamat datang di blog hematologi, Semoga bermanfaat ya.. Terimakasih

Senin, 21 Juli 2014

RESPON PERADANGAN

Bila sel-sel  atau jaringan-jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama  pejamu masih bertahan hidup, jaringan hidup di sekitarnya membuat suatu respons mencolok yang disebut peradangan. Yang lebih khusus, peradangan adalah reaksi vaskular yang menimbulkan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut, dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial di daerah cedera atau nekrosis.Kecenderungan alami adalah yang memandang peradangan sebagai  sesuatu yang tidak diinginkan, karena peradangan pada tenggorokan, kulit, atau jaringan lunak dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, peradangan sebenarnya merupakan fenomena yang menguntungkan dan defensif, yang menghasilkan netralisasi dan eliminasi agen penyerang, penghancuran jaringan nekrotik dan terbentuknya keadaan yang diperlukan untuk perbaikan dan pemulihan.
Reaksi peradangan sebenarnya merupakan suatu proses yang dinamik dan kontinu pada kejadian-kejadian yang terkoordinasi dengan baik. Untuk memunculkan  manifestasi suatu reaksi peradangan, sebuah jarinagn harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional. Jika daerah jaringan nekrosis luas, maka reaksi peradangan tidak ditemukan di bagian tengah jaringan, tetapi pada bagian tepinya, yaitu dintara jarigan mati dan jaringan hidup yang memiliki sirkulasi utuh.
Gmbaran makroskopik peradangan akut

Peradangan akut merupakan respons langsung tubuh terhadap cedera atau kematian sel. Gambaran makroskopik peradangan digambaran pada 2000 tahun lalu dan masih dikenal sebagai tanda-tanda pokok peradangan yang mencakup  kemerahan, panas, nyeri dan pembengkakan atau dalam bahasa latin klasik, rubor, kalor, dolor, dan tumor. Pada abad terakhir ditambahkan tanda pokok yang kelima yaitu  perubahan fungsi atau fungsio laesa.
Rubor (kemerahan)

Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. seiring dengan dimulainya reaksi peradangan, arteriol yang memasok daerah tersebut berdilatasi sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau mungkin hanya sebagian meregang  secara cepat  terisi penuh dengan darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar