Anemia hemolis adalah kadar hemoglobin kurang dari nilai normal akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya.
Etioligi dan Klasifikas
Pada prinsipnya anemia hemolisis dapat terjadi karena:
- Defek molekular : hemoglobinopati atau enzimopati
- Abnormalitas struktur dan fungsi membran-membran
- Faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau autoantibodi
Berdasarkan ada tidaknya keterlibatan imunoglobulin pada kejadian hemolisis, anemia hemolisis dikelompokkan menjadi:
Anemia hemolisis imun. Hemolisis terjadi karena keterlibatan antibody yang biasanya IgM atau gM yang spesifik untuk antigen eritrosit pasien
Anemia hemolisis non imun. Hemolisis terjadi tanpa keterlibatan imunoglobulin tetapi karena faktor defek molekular, abnormalitis stuktur membran, faktor lingkungan yang bukan autoantibodi seperti hipersplenisme, kerusakan mekanik eritrosit karena mikroangiopati atau infeksi yang mengakibatkan kerusakan eritrosit tanpa mengikutsertakan meanisme imunologi seperti malaria, babesiosi dan klostridium.
Patofisiologi
Hemolisis dapat terjadi intravaskular dan ekstravaskular. Hal ini tergntung pada patologi yang mendasari suatu penyakit. Pada hemoisis intravaskular, destruksi eritrosit terjadi langsung di sirkulasi darah. Misalnya pada trauma mekanik, fiksasi komplemen dan aktifasi sel permukaan atau infeksi yang langsung mendegradasi dan mendestruksi membran sel eritrosit. Hemolisis intrabaskular jarang terjadi.
Hemolisis yang lebih sering adalah hemolisis ektravaskular. Pada hemolisis ektravaskular destuksi sel eritrosis dilakukan oleh sistem retikuloendotelia karena sel eritrosit yang telah mengalami perubahan membran tidak dapat melintasi sistem retikuloendotelia sehingga difagositosis dan dihncurkan oleh makrofag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar